Dunia Islam
Siapakah Yang Layak Jadi Mediator Perdamaian Dunia ?
Oleh
Darisman Broto *
Pasca Pernyataan Presiden Amerika
Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Palestina sontak sidang
resolusi Majelis Umum PBB digelar dan menolak keputusan Amerika Serikat
mengenai status Yerusalem.
Dalam voting Majelis Umum PBB
yang digelar pada Kamis (21/12/2017) waktu setempat, sebanyak 128 negara,
termasuk Indonesia mendukung resolusi PBB yang menolak keputusan AS soal
Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menyerukan AS untuk mencabut keputusannya
itu. Adapun 9 negara menolak dan 35 negara memilih abstain. Selain itu, 21
negara tidak hadir untuk memberikan suara dalam voting tersebut.
Bukan Majelis Umum PBB saja rakyat
dari berbagai Negara berunjuk rasa mengecam keputusan Trump tersebut. Termasuk
rakyat Indonesia khususnya umat muslim menggelar demo damai dan do’a bersama.
Ada juga yang menggelar Seminar
guna ikut dalam sumbangsih dan peran serta penyelesaian persoalan Palestina. Diantaranya
adalah Jamaah Muslim Ahmadiyah pada Sabtu, 23 Desember 2017 mengadakan Seminar
Nasional betema : AHMADIYAH DAN PALESTINA di kantor Pusat Jamaah Muslim
Ahmadiyah Indonesia, Jl. Balikpapan I No.10 Jakarta Pusat.
Acara yang diprakarsai Pemuda
Ahmadiyah ini mengemuka yang salah satunya dibawakan oleh Narasumber Maulana
Rakheeman A. Jumaan. Bahwa Jamaah Muslim Ahmadiyah melalui Khalifahnya, yaitu
Hazrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad ra Khalifah Ahmadiyah ke-2
menulis dua buah risalah yang sangat berbobot dalam mengungkapkan latar
belakang mengenai rencana jahat pemisahan Palestina. Makalah pertama
diterbitkan pada 28 November, sedangkan risalah kedua pada 11 Desember 1947.
Dalam risalah tersebut, beliau
dengan sangat gamblang menyatakan bahwa konspirasi busuk antara Uni Soviet,
Amerika Serikat dan Inggris. Beliau menegaskan bahwa kekuatan adidaya ini
tampak bermusuhan satu sama lain, padahal sebenarnya mereka bersatu untuk
mencapai tujuan politis mereka. Ketiganya sama sekali tidak memiliki simpati
untuk dunia Arab dan Islam. Beliau menyeru orang-orang Islam untuk berdiri di
atas kaki mereka dan menggalang persatuan.
Surat kabar An-Nida
yang bermarkas di Bagdad tertanggal 12 Juli 1948 menulis :
“ Kami telah menerima risalah
yang memuat amanat Mirza Mahmud Ahmad yang diucapkannya di Lahore, di mana
beliau menyerukan seluruh umat Muslim untuk bersatu serta mengangkat tekad yang
bulat dan efektif guna menyelamatkan Palestina dari cengkraman kejahatan kaum
Zionis.
Beliau juga menggugah rakyat
Pakistan untuk mengerahkan bantuan secepatnya bagi perjuangan bangsa Arab
Palestina. Beliau telah menghimbau segenap muslimin, mengingatkan mereka
terhadap ajaran Nabi Suci Muhammad SAW dan berdasarkan ayat-ayat Al-Quran Suci,
menandaskan perlunya merapatkan barisan untuk menghadapi agresi kaum Zionis
yang didukung oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam rangka memburu
kepentingan dan tujuan mereka. “
Hazrat Sir Muhammad Zafrullah
Khan, L.L.B., K.S.C.I. Menteri Luar Negeri Pakistan yang juga warga Jamaah
Muslim Ahmadiyah dalam pidatonya selama 115 menit di UN Security Council on
Palestine, 7 Oktober 1947 secara ilmiah membeberkan bahwa keputusan apapun yang
diambil, baik unitary area maupun partition , tetap memiliki
resik. Namun, yang jelas, dari berbagai kajian, solusinya tidak mungkin tidak
haruslah berlaku adil.
Di Lain tempat Gerakan
Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI ) juga
menyelenggarakan Diskusi Publik yang bertema : REKOMENDASI INDONESIA
SEBAGAI MEDIATOR PERDAMAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA, Sabtu, 23 Desember
2017 di Kantor GMKI Jl. Salemba Raya No.10 Jakarta Pusat.
Abdul Ghopur dari Direktur
Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Bangsa yang menjadi salah satu Narasumber
mengamini pendapat penulis. “….saya setuju dengan apa yang dikatakan mas tadi
dari Ahmadiyah keadilan harus dikedepankan dan Indonesia jika ingin menjadi
mediator perdamaian harus menjadi tauladan….” ujarnya.
Ya. Indonesia sebagai Negara
yang berdaulat dan mempunyai politik bebas aktif. Pembukaan UUD 45 mengatakan,
bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
Pada sesi berikutnya muncul pertanyaan
dalam diskusi ini. Apakah Indonesia perlu mengadakan hubungan diplomatik dalam persoalan
Palestina-Israel. Bagaimana mungkin Indonesia yang selama ini mempunyai
hubungan yang mesra dengan Palestina namun disisi lain tidak punya hubungan
diplomatik dengan Israel namun mau ikut dalam penyelesaian konflit
Palestina-Israel.
Dr. iur. Damos Dumoli Agusman ,
SH, MA dari Direktur Jendral Hukum & Perjanjian Internatsional ,
Kementerian Luar Negeri menjawab pertanyaan ini dengan menggambarkan Menlu
Retno Marsudi berjabat erat dengan Benyamin Netanyahu PM Israel. Apa yang
terjadi, bukan suami bu Menlu yang cemburu dan marah tapi sebagian kalangan
rakyat Indonesia belum bisa menerimanya. Senada dengan Prof. Hikmahanto Juwana,
SH., LL.M, Ph.D Guru Besar Hukum Internasional , Universitas Indonesia.
Mengadakan hubungan diplomatic dengan Israel sama juga mengakui keberadaan
Negara Israel.
Lain halnya dengan Pendeta Dr.
Albertus Patty yang tidak sependapat dengan Prof Hikmanto. Pendeta Patty
berpendapat hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel musti dijalin seperti
halnya yang pernah akan diupayakan di zaman Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus
Dur. Menjadi dilematis tentunya jika Indonesia akan ikut dalam penyelesaian
persoalan Palestina-Israel jika tidak mempunyai hubungan diplomatik.
Pengalaman penulis menjelang
digelarnya Pilkada DKI yang telah berlalu ketika Anies Baswedan diusung Partai
Gerindra dan PKS beberapa hari setelah beliau diusung kedua Partai tersebut penulis
mengadakan diplomasi silaturahmi ( rabtah ) ke kediamannya di bilangan
Lebak Bulus Jakarta Selatan. Dari teman-teman Ahmadi merespon langkah penulis
ini dengan dinamika pendapat.
Partai pengusung
Anies-Sandi yaitu Gerindra pernah menyatakan Manifesto terhadap Ahmadiyah dan
Syiah. Kalangan aktifis keberagaman
menyayangkan Manifesto itu bisa keluar dari Partai yang keberadaannya di Negara
Ber-Bhinneka Tunggal
Ika ini. Begitu juga Partai PKS, partai
yang berhauluan dakwah Islam ini tidak pernah menunjukan keberpihakannya terhadap Ahmadiyah
maupun Syiah.
Berkaca sebentar pada kisah Nabi
Musa as yang berhadapan dengan musuh besarnya yaitu Firaun. Sebegitu zalimnya Firaun yang dijuluki dengan
Raja Lalim terhadap kaum Yahudi namun Nabi Musa as tetap mengadakan
hubungan diplomatik dakwah dengan mengutus saudaranya Nabi Harun as.
.
Kembali pada Rekomendasi
perdamaian untuk Palestina. Dr. Abdul Mukti Sekretaris Umum Pengurus Pusat
Muhammadiyah berpendapat. Selain upaya yang dilakukan Negara atas perdamaian
Palestina-Israel, juga tidak kalah penting upaya-upaya elemen masyarakat sipil
untuk andil dalam hal ini, seperti Lembaga yang dimotori Din Syamsudin.
Jaringan elemen masyarakat sipil Indonesia bersama elemen masyarakat di AS bisa
menjadi penekan pemerintah AS. Begitu juga elemen masyarakat muslim di
Indonesia perlu mengadakan hubungan yang inten guna penguatan masyarakat
Palestina sendiri yang kerap tidak kompaknya di dalam internal di negeri
mereka.
Ahmadiyah sebagai gerakan
dakwah Islam internasional sebenarnya sudah menjalankan apa yang diharapkan
Abdul Mukti. Langkah-langkah dan kontribusi yang sudah dilakukan pimpinan
Ahmadiyah Hazrat Khalifatul Masih V atba adalah pertama Gerakan doa ( Simpati ),
beliau menyerukan kepada kepada seluruh Muslim Ahmadi untuk mendoakan
keselamatan umat Islam terutama di Timur Tengah dan memberi hidayah kepada para
pemimpinya agar memimpin dengan ketakwaan, kesalehan dan keadilan.
Kedua , bantuan kemanusiaan (
Donasi ). Terkait bantuan materi Hazrat Khalifatul Masih V atba juga
telah menginstruksikan Humanity First, organisasi nirlaba milik Jamaah
Muslim Ahmadiyah. Bukan saja secara kelembagaan atau organisasi, secara
perorangan pun para Muslim Ahmadi di sana turut membantu. Di antaranya adalah
gerakan “ save the Children “ .
Ketiga, pembicaraan Damai (
Diplomasi ). Diplomasi perdamaian yang dilakukan Khalifah Ahmadiyah ke-V atba
sebagai antisipasi agar Perang Dunia Ketiga tidak terjadi. Hal ini dilaksanakan
dalam bentuk Peace Symposium atau pidato perdamaian di parlemen
Negara-negara tertentu.
Keempat Penyiaran Dakwah (
Teologi ). Dakwah merupakan salah satu langkah yang meskipun cukup sukar dan
memerlukan waktu yang terus menerus, tetapi hasilnya akan berdampak baik. Bila
banyak orang Yahudi kembali kepada jalan Allah swt dan ketakwaan, insya Allah
akan tercipta kedamaian di kawasan tersebut.
Bukan saja oleh Khalifatul
Masih ke-V Hazrat Mirza Masroor Ahmad
atba seruan perdamaian dilakukan keberbagai pihak. Paus Fransiskus pada pidato
tahunannya ‘ Urbi or Orbi ‘ ( ke kota dan dunia ) dalam pesan Natal Senin (
25/12/2017 ) merasakan ada “ angin perang “ setelah pengakuan Donald trump
terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pemimimpin Katholik dunia ini
berbicara tentang konflik Timur Tengah, ketegangan nuklir di Korea Utara dan
titik nyala lainnya dalam ‘Urbi or Orbi ‘ tersebut. Hal ini beliau sampaikan
empat hari setelah 128 negara mendukung sebuah resolusi PBB yang mendesak AS
untuk membatalkan keputusannya soal Yesusalem.
Bukan kali ini saja , seruan perdamainnya kerap diserukan Paus dipelbagai
kesempatan kunjungan ke pelbagai Negara.
Langkah Trump yang akan memindahkan ibu Kota
Israel ke Yerusalem juga mendapat protes dari kalangan politisi Yahudi di
Amerika Serikat Bernie Sanders. Sanders mengatakan, pemindahan akan merusak
prospek perjanjian damai Israel-Palestina dan memperparah, mungkin membuat
kerusakan yang tidak bisa diperbaiki lagi.
Pemimpin Serikat untuk Yuhadaisme Rabbi Rick Jacobs di Amerika Serikat
mempunyai pandangan yang sama. Umat Yahudi memang menganggap Yerusalem sebagai
ibu kota mereka, tapi saat ini bukan waktu yang tepat bagi Trump untuk
mengumumkannya. “ Setiap
relokasi kedutaan Amerika ke Yerusalem harus merefleksikan status Yesrusalem
sebagai kota suci bagi Yahudi, Kristen dan Muslim, “ ujar Rabbi Rick.
Selain upaya para pemimpin negara-negara di dunia untuk turut dalam
perdamaian Israel-Palestina, tidak kalah pentingannya para pemimpin rohani atau
spiritual bersatu padu dan saling bersinergi untuk tercapainya perdamaian di
Palestina dan kawasan Timur Tengah lainnya. Walaupun dalam resolusi PBB tidak
terbetik sama sekali bahwa urusan Israel-Palestina ini adalah konflik agama.
Namun secara faktanya tiga umat yaitu Islam , Yahudi dan Nasrani mempunyai
kepentingan bersama.
Tentu
menjadi penilaian tersendiri jika suatu negara atau Lembaga gerakan sipil ingin
menjadi mediator perdaimaian. Seberapa besar dan andilnya yang sudah dilakukan
selama ini dalam penegakan HAM dan kemanusiaan.
Indonesia sebagai suatu negara musti berkaca diri jika ingin menjadi
mediator perdamaian. Kasus-kasus pelanggaran HAM di dalam negeri masa lalu maupun
yang terbaru hendaknya diselesaikan. Pengungsi warga Muslim Ahamdiyah Lombok,
Mataran. Pengungsi Warga Muslim Syiah Sampang, Madura. Penutupan rumah-rumah
ibadah atas nama elemen masyarakat atau pemerintah hendaknya menjadi perhatian
khusus. Dan masih banyak lagi kasus-kasus pelanggaran HAM yang menjadi PR
pemerintah dalam penegakan HAM dan intoleransi yang musti diselesaikan di
Indonesia.
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (
Kontras ) Yati Andriyani dalam laporan tahunannya 2017 mengrilis : Penanganan
perkara hak asasi manusia ( HAM ) selama tiga tahun pemerintahan Prisiden Joko
Widodo atau Jokowi masih buruk . Tak hanya pemyelesaian kasus HAM masa lalu,
kondisi penegakkan HAM juga memprihatinkan.
Kaburo
maqtan ‘indallahi antaquuluu maa laa taf ‘aluun, Allah sebel kepada orang-orang yang mengatakan sesuatu tetapi tidak
mengerjakan.
*Darisman Broto Aktifis Ahmadiyah Jakarta.
Mobile : 081807335402
Usai Diskusi penulis menerima cindera mata Buku Pancasila Rumah Bersama dari Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI ( Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia )Bung Sahat Martin Philip Sinurat
Nutrilite Salmon Omega-3 Complex Mengandung Vitamin E 20,1 mg dan Salmon Oil yang mengandung Asam Lemak Omega 3 Esensial (180 mg EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan 120 mg DHA (Docosahexaenoic Acid)) untuk membantu memelihara kesehatan. POM SI 044 512 011.Hubungi ; 08129307398
Filter airnya keren Mas!
BalasHapusTerima kasih
Hapus